Dalam proses belajar mengajar kurikulum tidak hanya bermanfaat bagi para
guru dan murid saja tetapi juga memiliki fungsi- fungsi lain, yaitu :
a.
Fungsi Kurikulum dalam Rangka Pencapaian Tujuan
Pendidikan
Kurikulum pada suatu sekolah adalah merupakan suatu alat
atau usaha mencapai tujuan- tujuan yang diinginkan sekolah tertentu yang
dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai, sehingga salah satu langkah
yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali tujuan yang selama ini digunakan
oleh sekolah bersangkutan.
b.
Fungsi Kurikulum bagi Pendidik
Guru adalah pendidik profesional, yang secara implisit
telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tangung jawab pendidikan yang
ada dipundak orang tua.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah:
1)
Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi
pengalaman belajar para anak didik
2)
Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan
anak didik dalam pendidikan.[1]
Dalam pendapat lain bahwa fungsi bagi
pendidik atau guru adalah sebagai alat untuk mengarahkan lulus UN dan Ujian
Sekolah kemudian cita-cita terakhir sebagai siswa SMA untuk lulus SMPTN.[2]
Selanjutnya bahwa efektifitas suatu
kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan
kurikulum dengan baik baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Artinya,
guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai
pelaksana kurikulum.[3]
c.
Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah administrator dan supervisor yang
mempunyai tanggung jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala
sekolah dan para pembina lainnya adalah:
1)
Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki
situasi belajar.
2)
Sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi dalam
menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak kearah yang lebih
baik.
3)
Sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi dalam
memberikan bantuan kepada guru atau pendidik agar dapat memperbaiki situasi
mengajara.
4)
Sebagai seorang administrator, menjadikan kurikulum
sebagai pedoman untuk pengembangan kurikulum pada masa mendatang.
5)
Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan
belajar mengajar.[4]
Selain itu kurikulum bagi kepala sekolah berfungsi
sebagai pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan sehari- hari di sekolah,
baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Pengaturan
kegiatan ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih, seperti jenis program
pendidikan apa yang sedang dan akan dilaksanakan, bagaimana prosedur
pelaksanaan program pendidikan, siapa orang yang bertanggung jawab dan
melaksanakan program pendidikan, kapan dan di mana program pendidikan akan
dilaksanakan.[5]
d.
Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
Bagi Orang tua, kurikulum difungsikan sebagai bentuk
adanya pertaisipasi orang tua dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan
putra- putrinya. Dapat yang dimaksud dapat berupa konsultasi langsung dengan
sekolah/guru mengenai masalah- masalah yang menyangkut anak- anak mereka.
Bantuan berupa pemikiran, materi dari orang tua atau masyarakat anak dapat
melalui lembaga komite sekolah. Dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah,
para orang tua dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak- anak
mereka, sehingga pertisipasi orang tua inipun tidak kalah pentingnya dalam
menyukseskan proses belajar mengajar di sekolah.
e.
Fungsi bagi sekolah Tingkat Atasnya
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua,
yakni:
1)
Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan
Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah
pada tingkatan di atasnya dapat melakukan penyesuian didalam kurikulumnya,
yakni:
a)
Jika sebagian kurikulum sekolah bersangkutan telh
diajarkan pada sekolah yang berada dibawahnya, sekolah dapat meninjau kembali
perlu tidaknya bagian tersebut diajarkan.
b)
Jika keterampilan- keterampilan tertentu yang diperlukan
dalam mempelajari kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang
berada dibawahnya, sekolah dapat mempertimbangkan masuknya program tentang
keterampilan- keterampilan ini ke dalam kurikulumnya.
2)
Penyiapan Tenaga Baru
Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik
bagi sekolah yang berada dibawahnya, perlu sekali sekolah tersebut memahami
kurikulum sekolah yang berada di bawahannya itu. Pengetahuan tentang kurikulum
sekolah yang berada di bawahnya berkaitan dengan pengetahuan tentang isi,
organisasi atau susunan serta cara mengajarnya.
f.
Fungsi bagi masyarakat dan pemakai Lulusan Sekolah
Kurikulum suatu sekolah juga berfungsi bagi masyarakat
dan pihak pemakai lulusan sekolah bersangkutan, dengan mengetahui kurikulum
suatu sekolah, masyarakat sebagai pemakai lulusan, dapat melaksanakan sekurang-
kurangnya dua macam berikut:
1)
Ikut memberikan kontribusi dalam melancarkan pelaksanaan
program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua dan
masyarakat.
2)
Ikut memberikan kritik dan saran konstruktif demi
penyempurnaan program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan
masyarakat dan lapangan kerja.[6]
Dari uraian tersebut diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kurikulum memiliki bermacam-macam fungsi yang kesemuanya
memiliki makna sangat berarti untuk kemajuan sebuah lembaga pendidikan dan
upaya pencapaian tujuan kurikulum dari sebuah lembaga, dengan melibat unsur-
unsur yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung kepada pihak
sekolah.
[1] Abdullah Idi,
Pengembangan Kurikulum. Teori dan
praktek (PT. RajaGrafindo Persada 2016). hlm. 164-165
[3] Arifin,
Konsep dan model pengembangan kurikulum. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 15
[5] Arifin,
Konsep dan model pengembangan kurikulum. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 13
No comments:
Post a Comment