-->
  • Pengertian Kurikulum



    Pengertian dan pemahaman kurikulum dalam pandangan para ahli pendidikan telah mengalami pergeseran secara horizontal. Pada awal mulanya kurikulum dipahami sebagai sejumlah mata pelajaran di sekolah yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, maka dewasa ini pengertian tersebut berusaha diperluas. Perluasan cakupan kurikulum tersebut telah diprakarsai oleh beberapa pakar pendidikan setelah pertengahan dan paruh kedua abad ke-20 M.[1]
    Dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, pasal 1disebutkan bahwa:“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”[2]
    Kata kurikulum dalam sistem pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai persiapan isi, syllabus, metode dan evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kurikulum mempunyai posisi utama pada seluruh proses pendidikan. Kurikulum menginstruksikan seluruh aktifitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Di samping itu kurikulum menggambarkan bahan pelajaran, yang akan diteliti oleh ahli kurikulum sebagai sumber konsep dari landasan teori untuk pengembangan kurikulum di beberapa institusi pendidikan.
    Apabila ditinjau dari aspek etimologi, kata kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “currere” atau “curriculum” yang semula memiliki arti “a running coursespecialy a chariot race course,” sedangkan dalam bahasa perancis disebut dengan “courir” artinya “to run” artinya berlari dan istilah ini kemudian digunakan untuk sejumlah “courses” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai gelar atau ijazah.[3]
    Secara terminologi menurut para ahli mendefinisikan kurikulum diantarnya:
    a.    Menurut Crow kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.
    b.    Menurut Arifin kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.[4]
    Disamping sebagai studi lapangan, Beuchamp: mengatakan bahwa kurikulum juga menggambarkan rencana dari proses pembelajaran dan sebagai sistem dari sistem di sekolah. Sebagai persiapan mengajar, kurikulum berisi tujuan kurikulum, subjek kurikulum, media dan alokasi waktu mengajar. Sebagai sistem, kurikulum merupakan gambaran dari keseluruhan organisasi sekolah, atau sistem pengambilan keputusan tentang kurikulum, komposisi dari personal dan prosedur pengembangan kurikulum, aplikasi, evaluasi dan prestasi sebagai dokumen tertulis atau kurikulum yang dipelihara secara yang dinamis.
    Disamping hal tersebut diatas Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.[5]
    Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi. Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
    Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap danamis.
    Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.[6]
    Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.6 Anggapan ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno.
    Dalam lingkungan atau hubungan tertentu pandangan ini masih dipakai sampai sekarang, sebagaiamana terdapat dalam Robert S. Azia, Curriculum Principles and Foundation sebagaimana di kutip oleh Nur Ahid yaitu kurikulum sebagai “... a racecourse of subject matters to be mastered”.[7] Ada pendapat mengatakan bahwa kurikulum: “a course, as a specific fixed course of study, as in school or college, as one leadang to a degree”[8]
    Kurikulum juga sering dibedakan antara kurikulum sebagai rencana (curriculum plan) dengan kurikulum yang fungsional (functioning curriculum). Menurut Beauchamp “Acurriculum is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a planfor the education of pupils during their enrollment in given school”.[9] Beauchamp lebih memberikan tekanan bahwa kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran.


    [1] Mujamil Qomari, Meneliti Jalan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 352.
    [2] Indonesia, “Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.”
    [3] S. Nasution, Pengembangan Kurikulum (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1988), hlm. 9
    [4] Rama Yulis, “Ilmu Pendidikan Islam.” (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), hlm. 150
    [5] Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, cet. ke-5, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya),  hlm. 27
    [6] Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek.....hlm. 27
    [7] Ahid, Konsep dan teori kurikulum dalam dunia pendidikan. ISLAMICA, Vol. 1, No. 1, September 2006. hlm. 14
    [8] Ahid. Konsep dan teori kurikulum dalam dunia pendidikan.....hlm. 14
    [9] Beauchamp, “Curriculum theory.” (Wilmette, Illinois: The KAGG Press, 1975), hlm. 6.
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Flag Counter

Statistik